.

Selasa, 26 Juni 2012

Richard Willstätter


Richard Willstätter, Pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 1915

Ditulis oleh Diah FI pada 08-11-2009
richard-willstatterRichard Martin Willstätter  dilahirkan di Karlsruhe di Baden pada tanggal 13 Agustus 1872, dan bersekolah dasar di kota kelahirannya dan kemudian, ketika kedua orangtuanya pindah rumah, ia melanjutkan ke Technical School (Sekolah Tekhnik) di Nuremberg. Ketika ia berusia 18 tahun, ia pergi ke Universitas Munich di mana ia belajar Sains, kemudian bekerja di Departemen Kimia di bawah bimbingan Baeyer dan meneta di sana untuk lima belas tahun berikutnya, awalnya sebagai mahasiswa, kemudian dari tahun 1896 bekerja sebagai dosen sambil melakukan penelitiannya sendiri secara independen, hingga di awal tahun 1802, ia menggantikan J. Thiele sebagai Profesor Luar Biasa.
Sebagai seorang anak muda, ia mempelajari dasar-dasar struktur dan sintesis alkaloid tanaman seperti stropin dan kokain. Pada hal ini, seperti penelitian berikutnya mengenai kuinon dan senyawa tie kuinon yang menjadi struktur dasar zat pewarna, ia mencari kemampuan metode kimia yang dibutuhkan agar ia bisa meneliti secara ekstensif dan meneliti pigmen tanaman dan hewan yang lebih rumit. Untuk melakukan semua ini, fasilitas bekerja yang ada di laboratorium munich terlalu terbatas dan ia begitu senang untuk menerima tawaran pertama dari Ketua Profesor yang ia terima pada musim panas tahun 1905. Inilah alasannya ia datang ke Federal Technical College (Kampus Tekhnik Federal) Zurich.
Selama tujuh tahun di Swiss inilah masa terbaik dan masa paling nyata baginya. Tapi ketika penelitian dan dunia pengajaran memberikannya kepuasan yang luar biasa, pada saat yang sama ia menderita ketidakberuntungan secara pribadi dan sering menyendiri. Ia menikmati penelitiannya di Zurich  sehingga ia tidak berpikir pada tahun-tahun tersebut adalah masa tunggu hingga ia dipanggil kembali ke Jerman pada tahun 1912. Untuk hari peringatan Universitas Berlin, Kaiser Wilhelm telah mendirikan sebuah organisasi untuk meningkatkan pengetahuan sains, Society for the Promotion of scientific Knowledge, dan badan ini telah mendirikan Institut Kimia di Berlin/Dahlem. Ia lalu ditawarkan sebuah laboratorium penelitian yang bersamaan dengan beasiswa kehormatan untuk profesor di Universitas Berlin.
Pada dua tahun sebelum pecahnya perang dunia I, ia bersama dengan timnya, bekerjasama sehingga mampu melakukan penelitian pada klorofil dan hubungannya untuk menyelesaikan penelitian pada hemoglobin dan pada pergantian berikutnya, ia melakukan studi pada antosianin, bahan pewarna pada buah dan bunga. Penelitian pada pigmen tanaman ini, khususnya pada klorofil, mendapat penghargaan Hadiah Nobel Kimia (1915), tepat ketika ia telah memutuskan untuk menerima panggilan ke Universitas Munich, dansekali lagi menjadi pengganti gurunya, Adolf von Baeyer, dan mengambil peranan aktif dalam pengajaran universitas .
Pada periode ketika Willstätter melanjutkan pada garis kepentingan mendasar, dan penelitiannya yang brilian dan berhasil, sekarang dikenal sebagai prestasi seorang pionir. Penelitian tentang fotosintesis dan pada alam dan aktivitas enzim yang menjadi awal biokimia modern. Pada saat itu, metode dikembangkan sejauh mendapatkan konzentrat enzim melalui adsorpsi tidak memungkinkan untuk mendapatkan enzim dalam bentuk kristal. Dalam hal ini, Willstätter melakukan penelitian penting ada adsorben, logam hidroksida, hidrogel dan asam silikat. Sebagai tambahan, ia sangat berkonsentrasi pada masalah kimia teoretis. Jadi, ia mencapai sintesis pertama untuk senyawa siklooktatetraena dan membandingkannya dengan benzena; sehingga ia melanjutkan percobaan untuk menghasilkan siklobutadiena.
Karis Willstätter berakhir tragis, ketika melakukan gerakan melawan antisemitisme yang sedang memuncak, ia pun mengumumkan pemberhentian dirinya pada tahun 1924. Ungkapan kepercayaan diri oleh fakultas, mahasiswanya, dan Menteri  gagal untuk mengguncangkan keputusan seorang ahli sains berusia  53 tahun untuk berhenti. Ia memencilkan diri di Munich, dan teta berhubungan dengan beberapa murid-muridnya yang teta berada di Institut dan dengan penggantinya, Heinrich Wieland, yang juga mendapat nominasi Nobel. Tawaran mengejutkan baik dari dalam dan luar negeri ditolak olehnya. Pada tahun 1938, ia melarikan diri dari Gestapo dengan bantuan mahasiswanya A. Stoll dan diusahakan untuk beremigrasi ke Swiss, dan meninggalkan semua kecuali barang-barang yang dipakainya.
Willstätter menikahi Sophie Lesser, putri profesor Universitas Heidelberg. Mereka memiliki satu anak laki-laki, Ludwig, dan satu anak erempuan, Ida Margarete.
Di masa tuanya, ia lewati tiga tahun terakhirnya di Muroalto dekat Lucarno sambil menulis biografinya (Aus meinem Leben, diedit oleh A. Stoll, Verlag Chemie, Weinheim, 1949; edisi berbahasa Inggris From my Life, Benjamin, New York, 1965) hingga ia wafat pada tanggal 3 Agustus 1942 karena serangan jantung.
Pada tahun 1956, sebuah kenang-kenangan Willstätter dierkenalkan di Muroalto.