.

Rabu, 27 Juni 2012

M. Frederick Hawthorne


M. Frederick Hawthorne, sang pioner Kimia Boron

Ditulis oleh Tomi Rustamiaji 
M. Frederick Hawthorne, direktur dari International Institute of Nano & Molecular Medicine di University of Missouri, Columbia, dan kepala editor dari majalah Inorganic Chemistry, akan menerima Priestley Medal 2009. Penghargaan tahunan yang memberikan medali emas ini ialah suatu penghargaan tertinggi yang diberikan oleh American Chemical Society. Penghargaan ini diberikan pada orang yang memiliki kontribusi besar bagi bidang kimia.
"Saya sangat terkejut untuk menerima penghargaan ini, ujar Hawthorne. Beliau adalah seseorang yang berumur 79 tahun dan dedikasinya terletaksebagai perintis bidang kimia boron." Saya sangat beruntung berada di waktu dan tempat yang tepat untuk memulai klarifikasi dari bidang kimia boron, salah satu elemen yang versatil."
"Penghargaan Priestley ialah penghargaan bergengsi yang tepat untuk mengenalkan satu bidang raksasa kimia anorganik", ujar Richard S. Eisenberg yang melanjutkan posisi sebagai kepala editor di majalah Inorganic Chemistry pada tahun 2001. "Sangatlah langka untuk seorang kimiawan menciptakan sebuah bidang penelitian batu dan mengalami perkembangan pesat seperti yang telah dilakukan oleh Hawthorne dengan boron", ujar Eisenberg. Selain itu, dia melakukannya selama 32 tahun sembari merintis majalah Inorganic Chemistry menjadi salah satu jurnal internasional terkemuka, tambahnya pula.
Hawthorne berasal dari Kansas, dan ia menyelesaikan pendidikan S1 pada tahun 1949 di Pomona College, Claremont California. Ia mendapatkan gelar Ph.D. di bidang kimia organo fisik di tahun 1953 dari University of California, Los Angeles. Dia mulai mensintesis dan mempelajari senyawa polihedral dari rangkaian boran seperti B12H122- di tahun 1956, dimana pada saat yang bersamaan ia bekerja di Rohm and Haas. Ketika itu, tidak ada yang terlalu mengetahui tentang kimia boron, ujar Hawthorne. Ia berasumsi bahwa terdapat kemungkinan untuk melakukan berbagai variasi terhadap boron serupa dengan variasi dengan karbon. Dan asumsi ini kemudian menjadi titik terang.
Selama karir 60 tahunnya, yang termasuk mengajar di UC Riverside dan UCLA, Hawthorne dan koleganya telah menciptakan berbagai jenis variasi dari boran dan senyawa spin-of. Di dalam koleksinya ini termasuk juga karborana, seperti C2B10H12, dan metalokarborana, seperti Ni(C2B9H12)2. Hawthorne telah membayangkan aplikasi dari senyawa-senyawa ini dimana salah satunya berada di bidang medis. Pencitraan medis, penyampaian obat di dalam tubuh, perawatan radiasi berbasis neutron untuk kanker dan rheumatoid arthritis, katalisis, dan mesin nano.
Pencapaian dari Hawthorne yang paling menarik adalah tentang penciptaan dari karborana nontoksik yang mengandung liposom. Kegunaan utama ini adalah kemampuannya untuk mentarget sel kanker secara selektif untu dihancurkan dengan Terapi Penangkapan Neutron Boron / boron neutron capture therapy (BNCT). Tapi sebagian besar dari karirnya, Hawthorne tidak memiliki akses terhadap sumber neutron yang cocok untuk mengetes efisiensi dari senyawa ini. Kekurangan ini menarik Hawthorne untuk keluar dari UCLA dan pindah ke Missouri, sehingga penelitian tentang garis sinar neutron mungkin dilakukan oleh tim risetnya.
"Perjalanan ini merupakan perjalanan panjang," aku Hawthorne. Namun ia berpikir bahwa ia berada pada titik dimanaia akan melihat hasil dari buah kerja kerasnya. Hawthorne memperkirakan untuk melakukan pengujian BNCT pada pengujian hewan di bulan Oktober dan pengujian klinis pada rentang waktu 5 tahun lagi. Dia percaya bahwa karborana akan menjadi hal yang umum di bidang farmasi.
"Fred telah mengungkapkan kreativititasnya berulang kali di bidang kimia." ujar J.Fraser Stoddart, seorang mantan koleganya di UCLA"yang kini bekerja di Northwestern University. "Bagi kebanyakan ilmuwan di dunia, ia telah menjadi Bapak Kimia Anorganik, sebuah legenda di masa hidupnya,"